Cinta Lingkungan - Sebuah Upaya Pembiasaan Budaya Positif Siswa SD Kec. Tinombo

Cinta Lingkungan - Sebuah Upaya Pembiasaan Budaya Positif Siswa SD Kec. Tinombo

Lingkungan yang bersih, asri dan sehat tentunya menjadi keinginan setiap orang. Lingkungan seko­lah yang bersih dan sehat juga mencerminkan keberadaan warga yang ada, mulai siswa, guru, staf, unsur pemimpin sekolah, sampai orang tua siswa. Akan tetapi saat ini masih banyak yang belum memahami bagaimana pentingnya lingkungan yang bersih terhadap kenyamanan lingkungan.

Dengan dasar itu, sehingga saya berfikir untuk membuat satu program yang tentunya diharapkan akan berdampak positif terhadap warga dan lingkungan sekolah yaitu program cinta lingkungan dengan melibatkan semua pihak yang terkait dengan sekolah. Program cinta lingkungan ini merupakan salah satu program yang ada di sekolah kami yang  bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta lingkungan murid murid di sekolah.

Untuk menanamkan rasa cinta lingkungan pada diri murid, setiap pagi murid dibiasakan untuk membersihkan halaman sekolah dengan mengumpulkan dan memisahkan sampah yang dapat diolah kembali menjadi barang yang dapat dimanfaatkan kembali.

Agar lebih menarik perhatian murid dengan program ini, saya mengajak anak anak untuk berpartisipasi pada kegiatan aksi pungut sampah massal yang diadakan pada hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi kegiatan di luar sekolah yang diikuti oleh murid - murid Bersama beberapa komunitas yang ada di kecamatan Tinombo. Kegiatan ini mendapat respon positif dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Camat Tinombo, ditambah dengan keantusiasan murid-murid SD yang peduli dengan lingkungan. Kegiatan ini mengajarkan anak-anak untuk belajar mencintai lingkungan mereka.

Tidak hanya berakhir pada hari lingkungan hidup sedunia, aksi murid-murid berlanjut dengan mensortir sampah yang telah mereka kumpulkan Bersama kakak-kakak dari berbagai komunitas, akan tetapi mereka melanjutkan kegiatan tersebut di sekolah dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang lebih bermanfaat. Walaupun masih tahap belajar akan tetapi anak anak terlihat sangat antusias.

Dengan kegiatan ini, anak anak semakin termotivasi untuk menjalankan aksi nyata ini, karena selama ini mereka hanya terfokus dengan belajar materi di dalam ruang kelas, akan tetapi kali ini mereka mendapatkan pelajaran berharga dengan terjun langsung belajar di alam terbuka dan merasakan sendiri bagaimana belajar bersosial. Belajar sambal bermain merupakan ciri khas anak usia SD.

Melihat antusias dari anak anak menjalankan aksi nyata ini, saya sangat merasa senang dan bertekad untuk tetap melanjutkan program ini sampai bukan hanya sebagai program yang harus di laksanakan akan tetapi lebih kepada kebiasaan anak anak untuk merasa sedih apabila lingkungannya kotor dan tergerak untuk mencintai lingkungan dari hati.


Nirma Puspa Liswati anak dari ayah Mansyur Bahua,S.Pd dan ibu Neneng Puspita Ningrum. Telah memiliki suami Mohamad tamsil,S.Pd yang juga seorang guru dan memiliki dua orang anak yaitu Naila Putri Nitami dan Moh.Radhika Abzari. Saat ini menjadi seorang PNS di Kabupaten Parigi Moutong sebagai guru di SD INPRES 1 TINOMBO dan mengisi kekosongan kepala sekolah atau PLT kepala sekolah di SD INPRES 1 TINOMBO.